Friday, May 5, 2023

sepotong naskah

Merenda percik warna pijaran 

Terang menyilau mata sang penanti 

Tiada paling pandangan dari tulang besi 

Mengelukan arah agar terangkai bentuk 

Sepadan dengan secarik gambaran

Rekah sebongkah batu gunung 

Menjadi pilihan dari sesudut celah 

Demi memandang setitik kepastian langkah 

Menyandar kembali punggung terkuat sang pemilik dadA nan bidang  

Jeli matanya menyapukan pandangan pada penantiannya bara mendingin usai ikatan baru terbentuk damba memastikan nyata kuatnya rekat setara dirinya sebagai sang pemilik tekat.

Tiada tampak wajah nan merautkan pongah bagai yang dibisikkan omong kosong para penjelajah, tiada jua lemparan amarah yang disemburkan ujarannya apalagi terdengar seolah berwarna serapah; sambutan akan kedatangan terbidik lengkap para pembidik yang membisukan semua keraguan kian terjawab seringan dan semudah selaras kelakar jiwanya yang luhur.

Mengalir dan biarlah sepenggal pengertian masa lalu yang kadang dicari  itu ada...  membasuh dengan dengan dayanya ; bila terlalu tebal dan berat tangan -tangan terkuat untuk terlurur...., bila para pewaskita nan cendekia sangat disibukkan dengan rencanya ...., tiada sampai melafalkan gugusan makna di dalamnya ; biarlah pula tuangan sepotong naskah tiada  ragu berisi bulir terkecil intinya telah melengkapi dengan keberadannya... di sana 




No comments:

Post a Comment

Bunga Sendiri

Itu bunga rumput  Hidup  Tumbuh  Tidak jauh  Dari pintu penjaga  Lalu punya bunga  Bukan karena penjaga  Ia merasa tidak memilikinya  Ia lal...