Friday, April 1, 2022

Bila Kita Bukan Seorang Ahli atau Peminat Psikoanalisis dan Sociolinguistik

Sudah cukup bisa mengerti hal-hal sederhana ini.

Psikoanalisis dan sociolinguistik adalah dua bidang ilmu yang berbeda tapi saling berkaitan. Psikoanalisis adalah studi tentang pikiran bawah sadar dan pengaruhnya terhadap perilaku manusia. Sociolinguistik adalah studi tentang hubungan antara bahasa dan masyarakat. Kedua bidang ini saling mempengaruhi karena bahasa adalah salah satu cara untuk mengekspresikan pikiran bawah sadar dan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti budaya, gender, kelas, dan sebagainya. Dengan mempelajari psikoanalisis dan sociolinguistik, kita bisa lebih memahami diri kita sendiri dan orang lain sebagai makhluk sosial yang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi.

  @ @

= :::: =

Pernah 

Suatu masa 

Lampau

Kuberdiam tertegun 

Lutut tiada ikut langkah maju 

Membawa seluruh tubuh beranjak 

Hanya diam dalam berjuta bahasa 

Memandang dan mengagumi engkau 

Bercara banyak membeberkan isi ember 

Dituang sesuka dan semaumu ditempatmu

Dimana engkau dan sebagai bagian koloni semu...

Bebas menepuk-nepuk dada yang juga milikmu 

Aku tidak begitu tahu akan maksud dari sebagian lanjutan  semua lakumu itu 

Untuk mengatakan dan menyuarakan bila aku tidak pantas di situ dengan seragam...

Biru apalagi Abu -abu....

Tidak pula ada warna ungu yang lebih layak padamu bill ad yang dapat kau bagikan buat penutup (@urat)... malu.. menipu yang maha tahu...

Apalagi bertambahnya guliran bisikan bau dari kiri kananmu ; bila yang membawaku serta dulu sampai kesitu yang tak lain sebagai sekawanan pemulung, pengemis juga ...pelacur yang berbibir manjur membikin yang bau kencur hingga yang masyur semakin ... takabur....

Dara -dara jelita pernah kuterbangkan mengitari setiap rongga persembunyianmu juga dibalik bibir dan dilidahmu yang pernah dimanis-maniskan oleh aneka tuntutan keadaan bukan untuk dijadikan bahan tertawaan sulit untuk tidak menyulut awan membagikan kemurkaan....

Duduk dan berlutut hingga berdiam tetap tiada arah kubikin sebagai langkah menuju arah maju, ketempat dimana kehilangan hidupnya kemurnian daya seharusnya kau tunjukkan dalam panjangnya jawaban yang banyak ditunggu, utamanya yang menjadikan engkau sebagai pujaan, namun tiada dikenali lagi kepada siapa kini menghamba.

Berakhir ditaman itu 

Bersama daun-daun yang berguguran 

Juga ditaman itu 

Layu dan mengering harapan 

Dan wanginya lalu menghilang 

Tiada lain di taman itu pula 

Nyanyian dan senandung kecil 

Masih membawa kenangan terngiang.












No comments:

Post a Comment

Bunga Sendiri

Itu bunga rumput  Hidup  Tumbuh  Tidak jauh  Dari pintu penjaga  Lalu punya bunga  Bukan karena penjaga  Ia merasa tidak memilikinya  Ia lal...