Tuesday, April 25, 2023

Friday, April 14, 2023

Peramu Dengan Skill Handal

Keadaan telah membawa dirinya 

Era dimana kepahitan sudah dijadikan 

Bukan hanya makanan kesehariannya 

Dahulu dia katakan dengan sangat jelas 

Agar dikenali bahwa itupun bagian dari 

Setiap lelah baring dan tidurnya beralas 

Itu bukan untuk mengiba dengan keadaannya yang jauh,dan kini dilihat tiada lain untuk memastikan disana pun ia masih bisa terlelap, apalagi dengan kini semua yang telah serba tersedia....

Serangkai cerita tiada maksud menutupi apa yang dipinang sebagai pesan , agar cintanya terawat tanpa harus dibenamkan lagi dalam kepahitan kisah, kecil harapan dibisikkan agar menjaga harga diri cara yang acap jadi warna menekan suasana langkah kecilnya semakin simengerti...

Bukan oleh yang lain, kecuali engkau yang menyisakan ruang hati untuk cinta yang tiada bicara.... sebagaimana diam -diam ia sangat tahu akan engkau sebagai peramu suasana yang dapat tercipta elok dan dirasakan nyaman hampir oleh semua, mereka yang telah mengenalmu lebih jauh hingga kini....


Wednesday, April 12, 2023

Sebatas Jangkauan Aja

Keinginan menjadi lebih baik adalah sebuah keinginan yang dapat dibilang sangat wajar, hal itu menjadi bagian diri saat mengerjakan apa saja termasuk menulis. Namun ambisi untuk menjadi yang terbaik atau yang sempurna dalam melakukan bisa menyesatkan kita. Lalu kita mungkin masih mencari-cari batasan diri , lalu meluncur tanya ,"Jadi seperti apakah...?" tidak dipungkiri memaksa diri harus mencari jawaban akan apa yang sebaiknya atau hal terbaik yang dapat kita lakukan. Meskipun tidak akan merangkum semua pandangan teman atau pembaca, pelanggan hingga atasan bukankah apa saja yang kita lakukan dengan totalitas hingga sebatas jangkauan kita, sudah termasuk memberikan yang terbaik setidaknya untuk diri kita sendiri. Cara ini tidak menutup akan kemungkinan kita bertambah dan berkembang seiring berjalannya waktu. Namun ada momentum yang kita menjadi sebuah titik yang kita buat sebagai penanda, yakni saat ini. Bukan tentang lima belas tahun mendatang, atau lima puluh tahun ke depan. Bagian ini seolah-olah adalah cara kita mengagumi diri sendiri, sebenarnya bukankah ajaran untuk bersyukur itu sudah diajarkan oleh orang tua kita juga para generasi sebelum kita untuk melihat sesuatu dengan lebih baik dan kompleks.

Mengulik tentang batas, keterbatasan, kemampuan juga jangkauan kita untuk mencerna suatu peristiwa, keadaan dan kejadian mau tidak mau kita mengaitkan fakta-fakta yang telah mampu kita rekam pada fase tertentu, kita juga telah manamai dengan aneka kata dan image. Tidak otomatis semua data dalam memori kita serta merta muncul dalam ingatan dan narasi. Dalam perjalananya sering seperti sudah mau muncul kepermukaan menjadi nama, kata atau istilah baru ia tenggelam lagi. Disana seperti ada pembatas semu seperti yang membuat kita tidak dapat serta merta memunculkannya. Ini juga merupakan sebuah batasan yang sangat sulit untuk dijelaskan, mungkin lebih sulit bila dibandingkan dengan batasan keilmuan atau penugasan. Misalnya kerja Saudara M adalah bidang hukum sesuai dengan pendidikan dan keahliannya, sementara saudara N yang tugasnya mengurus perdagangan sesuai latar belakangnya yang bisnis juga hanya mengurus hal yang kaitannya dengan perdagangan dan lain-lain contoh bidang sebagaimana anda pun punya batas yang sudah dipahami sendiri. Dalam kenyataan sehari-hari batasan sebagaimana dicontohkan tidak muncul atau tampak jelas seperti tembok pembatas. Ia dengan jelas menutupi satu ruang dengan yang lainnya, menyekat hingga orang-orangtidak tahu walau dekat dalam jarak yang dekat, karena ada penyekat, ia tetap batas semu yang dapat dilompati oleh pemikiran karena ia pun dibuat oleh pikiran kita dalam cara mengelompokkan dan memudahkan pengertian.

Seandainya ada seorang yang bercerita telah tujuh belas tahun meneliti ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat yang dimunculkan oleh "Orang-orang tertentu" dalam obrolannya dan paparannya di berbagai situasi yang kemudian dijadikan sebagai sumber hukum sebuah wilayah, hal demikian itu akan dianggap konyol oleh mereka yang setia pada metode ilmiah atau para pakar perancang hukum. Mengapa bisa demikian, karena kita sudah terbiasa dan terlatih mengenali batasan-batasan (semu) sebagaimana yang di singgung di atas, apalagi bila diperjelas bahwa ungkapan-ungkapan yang dimaksud adalah yang disampaikan untuk acara hiburan seperti acara komedi. Tidak ada sedikit pun hal yang signifikan bukan? Pada bagian ini anda tidak perlu menjawab apa-apa karena anda tidak sedang ditanya, apalagi meminta anda untuk melakukan banyak hal, karena keputusan untuk melakukan hal-hal terbaik untuk anda adalah anda sendiri.


Berapa Ton Arti ...

Ingin Menjadikan Mengerti   Mungkin banyak batu yang sudah dilihat, bukan sedikit yang sudah dipilah, cukup jumlah yang sudah diteliti...